Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kemenlu Membantah Kabar Normalisasi Hubungan Indonesia - Israel

dikutip dari situs kompas.com -  Kementerian Luar Negeri Indonesia membantah laporan sejumlah media yang menyebutkan bahwa Israel akan membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia dalam waktu dekat. 

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menegaskan kepada BBC News Indonesia, tidak ada kontak dengan Israel terkait masalah tersebut. Laporan kemungkinan normalisasi hubungan Israel-Indonesia muncul setelah lima negara memutuskan membuka hubungan diplomatik dengan Israel. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Uni Emirat Arab ( UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko resmi menjalin hubungan dengan Israel. Hal yang terbaru, langkah ini diambil oleh kerajaan di Himalaya, Bhutan, yang digambarkan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi, sebagai meluasnya pengakuan Israel.

"Pembukaan hubungan resmi dengan kerajaan Bhutan menandai babak baru hubungan Israel dengan Asia," kata Ashkenazi. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pihaknya sedang menjalin kontak dengan sejumlah negara yang ingin memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. 

Baca Juga; Tahanan Palestina dapat Vaksin Covid-19 di penjara Israel

Perkembangan ini memunculkan analisis bahwa beberapa negara juga akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel, seperti Arab Saudi, Oman, dan negara-negara di Asia, yang secara tradisional menentang Israel, seperti Indonesia, menurut laporan yang diturunkan surat kabar Inggris, The Guardian. 

Namun, Kementerian Luar Negeri Indonesia menolak analisis ini. "Kemenlu tidak pernah berhubungan dengan Israel," kata Faizasyah kepada BBC News Indonesia pada Selasa (15/12/2020) saat ditanya apakah ada pendekatan dari Israel untuk membuka hubungan diplomatik dengan Jakarta.

Faizasyah menjelaskan, terkait isu Palestina, Kemenlu menjalankan politik luar negeri Indonesia sesuai dengan amanat konstitusi. Dia juga mengatakan, amanat konstitusi tersebut dijalankan secara konsisten. 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa Indonesia secara penuh mendukung Palestina untuk merdeka karena merdeka adalah hak segala bangsa. 

Di sisi lain, Palestina menentang normalisasi hubungan negara Arab- Israel dan menyebutnya sebagai pengkhianatan. 

Selain The Guardian, koran Israel The Jerusalem Post juga mengangkat analisis tentang kemungkinan Indonesia dan Oman membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Sumber-sumber diplomatik kepada The Jerusalem Post mengindentifikasi Oman dan Indonesia sebagai dua negara yang segera menjalin hubungan resmi dengan Israel.

Bahkan koran itu menambahkan, normalisasi hubungan Indonesia-Israel bisa diumumkan sebelum Presiden AS Donald Trump meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari 2021. 

Menteri Intelijen Israel, Eli Cohen, juga dilaporkan menyebut Indonesia dalam wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel. Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan resmi, tetapi kedua negara pernah memiliki hubungan perdagangan dan turisme. 

Indonesia membeli senjata dari Israel pada 1970-an dan 1980-an dan tentara Indonesia juga mengikuti pelatihan di negara tersebut, menurut The Jerusalem Post.

Presiden Trump dikenal mendorong normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab. Trump sendiri yang mengumumkan saat Uni Emirat Arab dan Israel sepakat untuk membuka hubungan resmi. 

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan pemerintah untuk tidak menjamin hubungan diplomatik dengan Israel. Ketua MUI Sudarnoto Abdul Hakim, seperti dikutip kantor berita Antara, mengatakan, semua kerja sama dengan Israel harus ditolak. 

Dia juga mengatakan, tindakan Israel yang melakukan penjajahan di tanah Palestina tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.