Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Penyebab dan Tips Mengatasi Kulit Kusam

7 penyebab dan cara mengatasi kulit kusam

Kulit kusam dapat disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari usia, polusi udara, kelelahan, perawatan kulit yang salah, kurang olahraga, kurang tidur, dan pengaruh pola hidup yang tidak sehat. 

Untuk dapat mencegah beberapa hal tersebut, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencerahkan kulit kusam.

Perawatan mengatasi kulit kusam di klinik kecantikan mudah ditemukan. Namun, jika Anda tidak memiliki dana lebih, tak perlu risau dan memaksakan diri. Anda dapat melakukan cara-cara sederhana, termasuk memanfaatkan bahan-bahan alami, untuk mengatasi kulit kusam.

kulit kusam mungkin jadi masalah yang paling sering ditemui banyak orang. kadang kita sendiri terlalu menyepelekannya, namun kulit kusam dapat terjadi karena berbagai faktor dan penyebab. 

Berikut ini melykuliner telah merangkum beberapa penyebab kulit kusam dan solusi untuk mengatasinya dari berbagai sumber:

7 Penyebab dan Tips Cara Mengatasi kulit kusam 

1. Rutin membersihkan wajah

Untuk mengatasi kulit wajah kusam, hal pertama yang harus dilakukan adalah rutin membersihkan wajah. Anda disarankan untuk membersihkan wajah sebanyak dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan malam sebelum tidur. Agar sisa kotoran yang menempel di kulit benar-benar terangkat, jangan lupa untuk mengaplikasikan toner.

Baca juga: 7 makanan yang membuat kulit lebih cerah


2. Gunakan pelembap sesuai jenis kulit

Setelah wajah sudah benar-benar bersih, jangan lupa untuk mengaplikasikan pelembap. Namun jangan sembarang memilih, pastikan Anda menggunakan pelembap sesuai dengan jenis kulit.

Bagi yang memiliki kulit kering, pilih pelembap yang mengandung asam hialuronat, dimetikon, gliserin, dan lanolin. Untuk Anda yang memiliki kulit berminyak, disarankan memakai pelembap wajah yang berlabel nonkomedogenik. 

Sementara bagi yang memiliki kulit sensitif, pilih pelembap wajah yang hipoalergenik dan bebas pewangi karena lebih “ramah” di kulit.


3. Sel kulit mati menumpuk yang tidak dibersihkan secara mendalam 

Ini menjadi alasan pertama kulit wajah sering tampak kusam. Setiap harinya, kulit kita melakukan regenerasi kulit untuk mengganti sel kulit baru yang lebih sehat.  

Secara natural, kulit-kulit tua sebelumnya akan berjatuhan dengan sendirinya. Namun, di beberapa kasus sel kulit yang sudah mati tersebut bisa tertimbun di atas permukaan kulit baru kita. 

Tak heran, hal tersebut membuat wajah Anda tampak kusam keabu-abuan. Sel kulit mati ini menghambat kulit untuk tampak glowing. Oleh karena itu kita harus membersihkannya secara rutin dan menyeluruh.

Solusi mengatasinya: 

Rajinlah untuk melakukan eksfoliasi setidaknya sekali atau dua kali dalam seminggu. Anda juga bisa membuat ramuan eksfoliasi sendiri dengan menggunakan bahan-bahan dapur. Contohnya, campuran gula dengan madu atau gula dengan bubur alpukat.


4. Terlalu sering terpapar pada udara dan polusi yang kotor 

Hal ini mungkin sulit dihindari terutama bagi Anda yang sering beraktivitas di luar. Namun perlu diketahui bahwa faktor lingkungan memiliki pengaruh besar pada kesehatan kulit wajah Anda.  

Polusi udara mengandung partikel-partikel mungil seperti debu dan sulfur dioksida yang bisa merusak rangkaian kolagen pada kulit. Alhasil, kulit bisa mudah mendapat kerutan dan terjadi perubahan pigmen. Hal ini yang menyebabkan kulit tampak kusam. 

Solusi mengatasinya: 

Jangan malas untuk mencuci muka dan mengganti baju setiap sampai ke rumah. Kedua hal sederhana ini harus jadi kegiatan yang Anda lakukan setelah menyelesaikan semua aktivitas. 

Polusi udara yang tertinggal pada wajah dan pakaian dapat menyebabkan inflamasi dan merusak permukaan kulit. Cucilah muka Anda dengan bersih.

Baca juga: 10 masker alami untuk mengatasi kulit berminyak


5. Stres dan kelelahan 

Kondisi kesehatan pikiran juga memiliki pengaruh pada kesehatan kulit Anda. Hal ini disebabkan, terdapat kenaikan hormon cortisol (hormon stres) dalam tubuh kita, yang membuat aliran darah hanya masuk ke organ-organ vital, tanpa masuk ke daerah wajah. Alhasil, wajah kehilangan ronanya dan jadi terlihat kusam. 

Solusi mengatasinya: 

Paksa diri Anda untuk meluangkan waktu beberapa menit di sela-sela pekerjaan untuk beristirahat sejenak. Anda membutuhkan waktu relaksasi agar dapat mengontrol hormon cortisol tersebut menurun. Coba juga untuk melakukan pijat wajah yang bisa Anda lakukan sendiri. 

Aplikasikan pelembap wajah, dan pijat dalam gerakan memutar. Kegiatan ini akan menstimulasi aliran darah untuk masuk ke area wajah Anda.


6. Dehidrasi

Kekurangan air juga jadi faktor utama yang tak bisa ditinggalkan. Ketika kulit kehilangan kelembapannya, otomatis tampilan kulit akan tampak kusam. 

Jangan biarkan tubuh Anda dehidrasi karena kekurangan cairan. Hilangnya cairan bisa mempengaruhi berbagai lapisan kulit, yang apabila tidak diatasi dengan baik, dapat menyebabkan masalah serius lainnya selain masalah kulit kusam. 

Solusi mengatasinya: 

Minum, minum, dan minum. Ini faktor internal yang tidak boleh ditinggalkan. Tubuh manusia sangat membutuhkan air. Ingat, orang dewasa idealnya mengkonsumsi delapan gelas air. Cobalah untuk konsisten menjaga asupan air dalam tubuh Anda. 

Selain faktor internal ini, Anda juga harus menjaganya dari luar, yakni dengan mengaplikasikan pelembap wajah. Pilihlah pelembap yang cocok dengan kondisi kulit Anda. 


7. Kondisi hormon tubuh yang sedang tidak stabil 

Kondisi hormon bisa berubah saat Anda mengalami masa pubertas, menopause, mengkonsumsi obat-obatan tertentu, dan kondisi lainnya. 

Semua hal ini bisa menyebabkan tampilan kulit Anda jadi tampak lebih kusam. Mulai dari pengaruh minyak wajah berlebihan, tekstur wajah yang berubah, hingga perubahan pigmentasi kulit. 

Solusi mengatasinya: 

Jika wajah Anda tampak kusam karena produksi minyak yang berlebihan, maka cobalah untuk rajin menggunakan masker setiap hari. 

Jika hal itu tidak cukup dan Anda membutuhkan perawatan yang lebih intensif, maka datangilah dokter spesialis kulit agar Anda mendapatkan perawatan wajah spesifik karena kondisi-kondisi hormonal tersebut.


sumber: kumparan.com , alodokter.com