9 Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur
Haid adalah salah satu kondisi alami yang terjadi dalam kehidupan wanita yang sehat, haid merupakan suatu proses meluruhnya dinding rahim untuk membersihkan rahim dari pembuluh darah, kelenjar, dan juga sel-sel yang keluar dalam bentuk darah karena tidak adanya pembuahan.
Haid yang ideal terjadi setiap 28 hari sekali. Ada juga perempuan yang memiliki siklus haid dengan rentang waktu antara 21-25 hari dan ini masih masuk dalam kategori normal.
Ada beberapa yang mengalami siklus yang kurang teratur, misalnya kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. Lalu, apa yang menyebabkan siklus haid menjadi tidak teratur?
Baca juga: 8 tips mengatasi bibir hitam
9 Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur
Berikut ini 9 Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur yang telah dirangkum dari berbagai sumber!
1. Sedang Stres
Beban pikiran yang berat ternyata ikut memengaruhi siklus menstruasi. Ketika kamu sedang dalam keadaan stres atau depresi, hypothalamus, yakni bagian otak yang mengatur hormon siklus haid ikut terpengaruh. Sehingga, saat stres, hormon pengatur jadi tidak seimbang dan haid pun jadi tidak teratur.
2. Perubahan berat badan
Naik atau turunnya berat badan secara drastis juga jadi penyebab siklus haid yang tidak teratur. Biasanya, siklus yang tidak teratur terjadi pada orang yang mengalami gangguan pola makan.
3. Alat kontrasepsi
Penggunaan pil kontrasepsi dalam dosis rendah memang tidak terlalu memengaruhi siklus haid. Tapi, alat kontrasepsi seperti spiral dan suntik KB bisa menyebabkan seseorang telat mendapatkan haid. Bahkan alat seperti spiral bisa juga menyebabkan darah keluar lebih banyak dari biasanya saat haid.
4. Hormon yang tidak seimbang
Ini merupakan penyebab utama siklus haid yang tidak teratur. Ketidakseimbangan hormon pun bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti kelelahan atau stres. Ketika terjadi gangguan pada hormon di dalam tubuh, maka siklus haid pun ikut terganggu.
5. Gaya hidup yang kurang sehat
Merokok dan sering mengonsumsi alkohol ternyata tidak hanya mengganggu kesehatan, tapi juga dapat mengacaukan siklus haidmu lho. Ini karena gaya hidup tersebut bisa memengaruhi kesehatan sehingga siklus haid juga bisa tidak stabil.
baca juga: 7 penyebab dan tips mengatasi kulit kusam
6. Olahraga berlebihan
Olahraga memang wajib dan baik untuk dilakukan, tapi tidak jika dilakukan berlebihan. Saat melakukannya secara berlebihan, tubuh akan menghasilkan hormon-hormon yang berlawanan dengan hormon reproduksi yaitu estrogen dan progesteron.
7. Pertanda ada penyakit serius
Siklus haid yang tidak teratur bisa jadi pertanda jika kamu mengidap penyakit yang serius. Salah satunya adalah ovarium polikistik, dimana hal ini ditandai dengan timbulnya kista kecil dalam indung telur yang menyebabkan ketidakseimbnagan hormon.
8. Perimenopause
Perimenopause adalah masa sebelum menopause. Pada masa ini, siklus datang bulan menjadi tidak lancar dan tidak teratur. Jadi perubahan siklus merupakan hal yang wajar terjadi. Perimenopause membuat hormon pregesteron di dalam tubuh jadi tidak seimbang. Sehingga pada masa ini, datang bulan pun dapat berlangsung lebih singkat atau lebih lama dari biasanya.
9. Gangguan Tiroid
Kelenjar tiroid memengaruhi keseimbangan hormon untuk mengatur metabolisme tubuh dan juga periode datang bulan. Namun jika terjadi gangguan pada kelenjar tiroid, maka kelenjar ini pun tidak dapat menjalankan tugasnya secara maksimal.
Otomatis, siklus haid pun jadi terganggu dan tidak teratur. Selain siklus haid, suasana hati pun turut terpengaruh gangguan tiroid sehingga menjadi lesu dan tidak bersemangat.
Terkadang, saat suasana hati berubah-ubah kamu menyimpulkan bahwa itu salah satu tanda dari PMS, namun saat sudah tiba tanggalnya kamu tidak kunjung datang bulan.
Bisa jadi adalah masalah gangguan kelenjar tiroid yang mempengaruhi tak hanya siklus datang bulan namun juga emosi.
Masalah siklus haid yang tidak teratur ini beberapa merupakan hal yang wajar terjadi. Namun beberapa juga disebabkan alasan medis.
Oleh karena itu, tak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter mengenai siklus haid. Pemeriksaan rutin kesehatan rahim pun sebaiknya dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
sumber: popbela.com, halodoc.com