Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Beberapa Gejala Tak Biasa Covid 19 yang jarang di ketahui

Gejala covid 19
Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.

Gejala umum Covid 19 yang umum terjadi hampir serupa dengan flu, misalnya batuk, demam, batuk kering, nyeri otot, sakit kepala, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. 

Selain dari pada itu, penderita Covid 19 juga umum mengalami mual atau muntah, diare, serta kehilangan indera perasa dan bau (anosmia). 

namun, ada pula pasien positif Covid19 yang mengalami mata merah, kehilangan nafsu makan, dan ruam di kulit. Menurut ahli paru Joseph Khabbaza, gejala tersebut merupakan reaksi normal yang dialami penderita Covid 19.

bahkan, masih banyak gejala lain yang muncul dan sedang diteliti oleh para ahli. "Covid 19 memang bisa menimbulkan gejala serupa pada beberapa orang. tetapi, ada pula pasien Covid 19 yang mengalami gejala tak umum," ucap Khabbaza. 


Gejala tak biasa Covid 19

ada beberapa gejala yang tak biasa dari Covid 19 adalah sebagai berikut seperti yang dikutip dari health.kompas.com.

1. Brain fog, kebingungan, halusinasi atau delirum 

Beberapa pasien Covid 19 juga ada yang mengalami brain fog, kebingungan, halusinasi, atau delirium. Kabut otak atau brain fog merupakan kondisi yang menyebabkan penderitanya linglung. Sementara itu, halisinasi dan delirium kerap dialami oleh pasien yang telah mengalami penyakit kronis.

Gejala ini sangat umum terjadi pada orang tua karena tubuh berusaha melawan infeksi. Pasien Covid 19 yang harus mendapatkan perawatan ICU terkadang mengalami delirium yang sangat parah, lebih buruk daripada pasien penyakit kronis lainnya. 

Gejala semacam ini kemungkikan besar terjadi karena respon kekebalan tubuh atau antibodi juga menyerang sistem saraf, yang turut melumpuhkan kemampuan otak. 


2. Detak jantung dan suhu tubuh meningkat 

Beberapa pasien Covid 19 juga adayang mengalami peningkatan detak jantung meski tidak melakukan aktivitas fisik apapun. Gejala ini biasanya terjadi bersamaan dengan meningkatknya suhu tubuh. 

Hal ini terjadi karena respon sistem kekebalan menyerang saraf otonom atau saraf yang mengatur detak jantung dan suhu tubuh. 


3. Iritasi kulit 

Kulit adalah organ tubuh terbesar sehingga memiliki jumlah pembuluh darah terbanyak. Ketika virus menginfeksi tubuh, aliran darah juga terpengaruh. 

Secara otomatis, kulit juga mengalami gangguan seperti iritasi atau ruam. “Jika jumlah darah sangat rendah, terlalu kental atau membentuk gumpalan kecil, hal ini juga dapat menyebabkan perubahan pada warna kulit kita," ucap Khabbaza. 


4. Pita suara melemah

Melemahnya pita suara juga bisa terjadi ketika virus memasuki tubuh kita. Pasalnya, virus tersebut juga bisa meginfeksi saluran pernapasan atas dan menyebabkan suara serak, gangguan berbicara, sesak nafas, atau sulit menelan.

sumber: health.kompas.com