Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Telat Menstruasi Belum Tentu hamil, Ini Penyebabnya!

5 Faktor Penyebab Tidak Teraturnya Haid
Haid merupakan siklus wajar yang akan dialami oleh setiap wanita yang memiliki kondisi kesehatan normal. Tetapi, pada saat haid, dapat pula terjadi beberapa hal yang mungkin bisa mencemaskan para wanita itu sendiri maupun keluarga. 

Beberapa gangguan atau perubahan keadaan yang terjadi pada saat menstruasi tersebut pasalnya bisa berujung fatal apabila tidak disikapi dengan tepat.

Telat datang bulan dapat mengindikasikan kehamilan, tetapi masih ada faktor lain yang menjadi penyebabnya selain hamil yang dapat membuat terlambat haid, umumnya adalah karena hormon.

Haid yang tidak teratur adalah suatu kondisi yang normal jika terjadi pada periode awal mendapat menstruasi atau saat memasuki periode menopause. 

Pada Umumnya perempuan akan mulai menstruasi pada usia 10-15 tahun. dikarenakan baru pertama kali menstruasi, hormon perlu beradaptasi sehingga haid menjadi kurang teratur. 

Kondisi ini dapat berlangsung selama dua tahun. Demikian halnya ketika baru menopause pada kisaran usia 45-55 tahun. Normalnya, perempuan mendapat haid tiap 21-35 hari. 

Bila Anda tidak mengalami menstruasi pada rentang waktu tiap 21-35 hari, perhatikan beberapa faktor berikut yang mungkin menjadi penyebabnya seperti yang dikutip dari situs alodokter:

1. Berat badan tidak normal

Salah satu penyebabnya adalah berat badan yang tidak ideal. Penurunan berat badan secara berlebihan atau berat badan yang rendah dapat menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur. Begitu pula keadaan berat badan terlalu rendah ataupun obesitas. 

Berat badan populasi Asia dapat dikatakan normal bila indeks masa tubuh (body mass index/BMI) berada di angka 18,5-22,9. BMI didapat dari perhitungan berat badan (kg) tiap tinggi dikuadratkan (m)2. 

Jika berat badan Anda tidak normal, Anda dianjurkan untuk menjalani pola makan yang sehat dan seimbang dibarengi dengan rutin berolahraga.


2. Konsumsi pil kontrasepsi

Hal ini juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, sehingga memungkinkan Anda mengalami telat haid. Hal ini karena pil kontrasepsi mengandung hormon estrogen dan progestin yang menahan indung telur untuk melepaskan sel telur. 

Selain pil, jenis kontrasepsi seperti implan atau suntik juga bisa menyebabkan ketidakteraturan haid. Bila Anda sudah tidak menggunakan alat kontrasepsi, biasanya butuh waktu hingga enam bulan untuk kembali ke siklus menstruasi yang normal. 

Tidak hanya pil kontrasepsi, beberapa jenis obat-obatan juga memiliki efek samping yang bisa berdampak kepada siklus haid, seperti antidepresan, antipsikotik, dan obat-obatan kemoterapi.


3. Kadar hormon prolaktin terlalu tinggi

Seperti saat perempuan sedang menyusui, juga bisa menyebabkan telat haid, bahkan berhenti haid pada periode ini. Tanda-tanda kadar hormon prolaktin yang terlalu tinggi dapat dilihat dari keluarnya cairan, seperti susu dari puting payudara, baik saat Anda hamil, menyusui, atau tidak keduanya.


4. Stres

Stres bisa berdampak kepada hormon bahkan bagian otak yang bertugas mengatur periode menstruasi. Stres yang berkepanjangan bisa memicu penyakit atau perubahan berat badan secara tiba-tiba, baik berupa kenaikan atau penurunan. Kondisi tersebut pada gilirannya akan mengganggu siklus menstruasi.

Jika Anda merasa stres, cobalah untuk melakukan relaksasi. Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan pola makan yang baik dan olahraga secara teratur juga dapat membantu memulihkan siklus menstruasi.


5. Kondisi medis tertentu

Faktor penyebab yang terakhir adalah kondisi medis tertentu, Seperti sindrompolikistik ovarium (PCOS), kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau tidak aktif, serta penyakit kronis seperti diabetes juga dapat berpengaruh kepada siklus menstruasi. 

Sindrompolikistik ovarium diduga timbul akibat ketidakseimbangan hormon. Gejalanya meliputiadanyakista pada ovarium atau indung telur dan haid yang tidak teratur atau tidak haid.

Sementara itu, kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau yang kurang aktif, juga berpengaruh pada siklus haid. Hal ini karena tiroid bertugas mengatur metabolisme tubuh yang akan berdampak kepada kadar hormon. 

Seiring dengan pengobatan tiroid yang dijalani, menstruasi dapat kembali normal. Perubahan hormon juga dikaitkan kepada perubahan gula darah. Itulah alasan orang-orang dengan diabetes yang gula darahnya tidak terkontrol bisa mengalami haid yang tidak teratur.

Kondisi telat haid tidak boleh dibiarkan terlalu lama. Begitu Anda menyadari sudah tiga bulan tidak mengalami haid, segera temui dokter untuk mencari tahu kemungkinan penyebabnya. Sangat Penting untuk menuliskan siklus haid Anda ke dalam catatan kesehatan pribadi.


Sumber: alodokter.com